Return to site

3 Alasan Mengapa Anda Harus Menerapkan Cold Calling

Perlukah menerapkan cold calling di era digital?

3 Alasan Mengapa Anda Harus Menerapkan Cold Calling

Teknologi dan metode dalam dunia sales dan marketing semakin maju bahkan metode marketing door to door yang dulu menjadi andalan seperti sudah tinggal kenangan meski masih ada beberapa perusahaan yang menerapkan cara ini. Hadirnya teknologi pun merubah cara salesperson maupun marketer bekerja. Jika pada tahun 80 hingga 90-an perusahaan lebih mengutamakan cold calling, di era digital ini perusahaan melakukan pemasaran dan penjualan dengan mengutamakan dunia digital.

 

Pertanyaan kami sangat sederhana, "apakah cold calling masih bisa dijadikan andalan dalam melakukan pemasaran dan penjualan di era modern seperti saat ini?" Sebelum Anda menjawab, kami akan memberikan beberapa alasan mengapa Anda harus tetap menerapkan cold calling dalam penjualan Anda.

 

1. Cold calling menarik perhatian prospek

Media sosial, PPC, email, blog dan alat-alat lain dapat Anda gunakan untuk melakukan marketing secara digital. Akan tetapi, menerapkan cara-cara tersebut merupakan cara pasif dalam menarik prospek. Lain halnya jika Anda melakukan cold calling, Anda akan lebih aktif dalam memasarkan produk, selain itu dengan cara ini pula Anda akan lebih mudah menarik perhatian prospek.

 

2. Dapat dengan mudah mengenali minat prospek

Dari nada suara yang Anda dengar melalui panggilan dengan prospek, tentu akan sangat mudah menebak apakah prospek ini memiliki minat untuk produk/layanan Anda atau tidak. Jika mungkin prospek Anda terburu-buru dalam menjawab pertanyaan Anda, Anda dapat mengarahkan mereka untuk mengunjungi website perusahaan Anda untuk mencari tahu lebih jauh tentang Anda.

 

Jika setelah beberapa minggu tidak ada kabar dari prospek tersebut, Anda dapat menelponnya kembali untuk mencari tahu minat mereka. Jika dalam panggilan kedua Anda tidak mendapatkan jawaban, beri waktu lagi. Ketika Anda melakukan panggilan ketiga kalinya, pastikan Anda mendapatkan komitmen dari mereka, jka tidak ada komitmen tutup negosiasi dan carilah prospek lain.

 

3. Menjalin hubungan lebih pribadi

Jika dibandingkan dengan komunikasi melalui email maupun social media, komunikasi melalui telepon masih menjadi cara terbaik untuk menjalin hubungan dengan prospek. Dengan Cold calling Anda dapat mencari target audiens Anda dengan melihat minat mereka. Ketika Anda merasa bahwa prospek ini memiliki minat, selanjutnya Anda dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan prospek tersebut.

 

Dari tiga alasan yang telah kami sebutkan, apa jawaban Anda? Masih penting kah cold calling atau cara ini sudah terlalu “jadul” untuk tetap dipertahankan? Silakan tinggalkan jawaban Anda pada kolom komentar dibawah ini.

Ilustrasi (c) Pixabay.com | Pexels.com