Return to site

3 Alasan Utama Mengapa Kualifikasi Prospek Anda Gagal

Inilah penyebab kualifikasi prospek Anda berakhir kegagalan

Kualifikasi prospek penjualan baik untuk personal maupun untuk B2B menjadi kunci keberhasilan dalam penjualan. Selain untuk mempercepat proses tentu juga untuk menghemat waktu dan materi. Mengejar peluang yang tidak memenuhi kualifikasi akan menjadi usaha yang sangat membuang-buang waktu, materi dan sumber daya. Jika Anda tidak ingin membuang waktu Anda, berikut adalah beberapa alasan yang membuat kualifikasi prospek Anda tidak memberikan hasil yang baik.

 

1. Proses

Hingga saat ini, masih banyak perusahaan yang tidak memiliki kualifikasi untuk prospek mereka. Mereka seperti menawarkan produk kepada prospek dengan sistem marketing buta. Jika Anda tidak ingin gagal dalam melakukan penjualan, maka kualifikasilah prospek yang memiliki peluang besar. Pilihlah kategori prospek yang memiliki kebutuhan, memiliki uang dan memiliki hak untuk mengambil keputusan.

 

2. Pola pikir

Anda harus segera merubah pola pikir Anda yang menganggap diskualifikasi prospek merupakan tindakan negatif. Sehingga mereka mempertahankan dengan harapan prospek ini akan membeli di lain waktu. Pola pikir yang salah juga mempertahankan prospek yang tidak memiliki kebutuhan, tidak memiliki hak dan tidak memiliki budget. Perlu ketegasan dalam memilih prospek bukanlah tindakan negatif. Justru ini membuktikan bahwa perusahaan Anda tidak hanya mengandalkan satu calon pelanggan saja.

 

3. Manajemen

Sebagai seorang leader, Anda tentu harus menjadi pelatih dan mentor bagi tim sales Anda agar mereka mencapai kesuksesan. Selain mengandalkan kinerja tim sales, Anda juga harus ikut melihat dan mengkualifikasi prospek-prospek yang didapatkan oleh tim Anda. Bantu mereka belajar untuk memilih seorang prospek yang berkualitas. Jika Anda tidak pernah menjadi pelatih mereka, jangan pernah salahkan tim sales Anda jika tidak dapat membukukan penjualan karena mereka terus mempertahankan prospek yang tidak berkualitas.

Ilustrasi (c) Flickr.com