Return to site

3 Cara Untuk Mengubah Rasa Rakut Menjadi Kesuksesan

Membangkitkan keinginan untuk lebih berani menghadapi semua situasi

· Tips Sales

Takut akan penolakan dan kegagalan menjual adalah hal biasa dan wajar jika dirasakan oleh salesperson. Tetapi, jika salesperson mempertahankan ketakutan tersebut, tentu ia tidak akan bisa mencapai kesuksesan. Karena, dalam menjalankan tugas apapun diperlukan keberanian untuk bisa berhasil. Anda ingin membuat pesawat, Anda harus belajar untuk gagal terbang. Anda ingin menjadi salesperson profesional yang siap menghadapi semua tantangan, maka Anda harus siap gagal bahkan dimarahi oleh pelanggan atau prospek.

Keberanian Anda akan memberikan efek yang sangat penting terhadap kesuksesan penjualan sebagai salesperson. Untuk bisa memiliki keberanian tersebut, Anda perlu mengajarkan diri Anda secara pribadi tentang bagaimana cara untuk menjadi orang yang siap mencapai kesuksesan yang diawali dengan kegagalan. Tidak harus berani sepenuhnya, pada masa-masa awal perubahan kepribadian Anda ini, Anda dapat memulainya dengan rasa berani dan percaya diri dari yang paling rendah. Biarkan keberanian tersebut berkembang dari dalam diri Anda secara perlahan hingga Anda tumbuh menjadi salesperson yang “tahan banting”. Lalu, apa saja yang harus Anda lakukan agar dapat menjadi salesperson yang berani menghadapi semua kondisi di hadapan Anda? Berikut tipsnya untuk Anda!

1. Rasakan ketakutan dari dalam diri Anda dan mengimbanginya melalui tindakan untuk menjadi lebih berani

Orang yang berani bukan berarti mereka tidak memiliki rasa takut. Sales yang sukses menjual bukan berarti ia tidak pernah gagal. Jadi, berbahagialah Anda masih memiliki rasa takut dalam diri Anda. Karena rasa takut ini dapat menjadi motivasi yang sangat luar biasa untuk diri Anda. Dengan rasa takut, Anda akan belajar untuk mengambil tindakan yang terbaik agar apa yang ditakutkan tidak menjadi kenyataan. Contohnya dalam proses menjual. Anda takut gagal, maka Anda akan memulainya dengan belajar, membaca dan memikirkan strategi proses. Tiga hal ini adalah sebuah tindakan yang muncul karena ketakutan dari dalam diri Anda. Jadi, untuk bisa memberanikan diri maka Anda perlu merasakan ketakutan tersebut namun Anda juga perlu membangun keberanian dalam diri Anda melalui tindakan.

2. Sabar, ulet, disiplin dalam menghadapi rasa takut dari dalam diri Anda

Sebagai orang yang takut mengalami kegagalan, tentu Anda membutuhkan latihan. Latihan ini membutuhkan kesabaran, keuletan dan kedisiplinan dari dalam diri Anda. Ibarat sebuah latihan dalam mengerjakan tugas matematika di sekolah dasar dulu. Saat Anda takut salah untuk menjawab maka Anda mengarahkan pikiran Anda untuk mencari jawaban. Mencari jawaban ini adalah tindakan. Namun, jika Anda salah, Anda harus tetap ulet dalam belajar dan mencari tahu jawabannya, sehingga apa yang sulit saat ini menjadi mudah di masa depan.

3. Tegas saat Anda merasa benar

Prospek mencoba mempengaruhi Anda dengan membanding-bandingkan produk dengan apa yang ditawarkan kompetitor. Ia membandingkan harga produk Anda dengan produk kompetitor dan sebagainya. Jika Anda tidak tegas dan takut produk Anda ditolak, maka Anda akan menuruti permintaan prospek untuk menurunkan harga atau memberikan layanan yang mirip dengan apa yang ditawarkan kompetitor hanya untuk mengejar terjadinya penjualan.

Hentikan kebiasaan tersebut, Anda harus tegas untuk mengatakan tidak kepada prospek yang mencoba mempengaruhi Anda dengan membanding-bandingkan produk dengan milik kompetitor. Jawab dengan tegas, bahwa produk Anda memiliki niche sendiri yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Jika memang prospek mengharapkan produk Anda seperti produk kompetitor, Anda berhak untuk menjawab bahwa Anda tidak bisa memenuhi keinginannya yang di luar kemampuan dan ketentuan kualitas produk/layanan perusahaan Anda.

Ilustrasi (c) Unsplash.com