Return to site

4 Teknik Penutupan Penjualan Melalui Bahasa Persuasif

Komunikasi efektif dalam penjualan

· Tips Sales

Closing yang Anda pilih haruslah yang didasarkan pada apa sudah diketahui semua hal tentang prospek dan jenisnya. Sehingga closing yang Anda yakini ini adalah yang paling potensial untuk Anda, serta membawa dampak baik untuk pelanggan. Dalam berusaha untuk menutup proses dengan harapan penjualan, maka menggunakan bahasa persuasif yang tepat dalam teknik closing ini akan dapat memiliki dampak besar pada hasil kesepakatan. Berikut adalah 4 teknik penutupan penjualan dengan memanfaatkan psikologi perspek memalui bahasa persuasif yang efektif  untuk menghasilkan penjualan

 

1. Menunjukkan kedekatan dan keakraban terhadap prospek

Teknik ini melibatkan penggunaan frasa atau bahasa yang bisa meyakinkan prospek bahwa Anda adalah teman yang baik bagi prospek yang akan membantu mereka menyelesaikan masalah mereka. Penggunaan kalimat yang tepat yang menggambarkan suatu hubungan baik yang sudah sangat akrab dapat mempermudah proses bagi prospek untuk segera mengambi keputusan. Contoh, penggunaan kalimat dengan “Kapan kami bisa mengirimkan produk agar Anda bisa segera melanjutkan bisnis Anda?”. Kalimat ini sangat sederhana, namun penyampaian seperti ini menunjukkan kepedulian Anda terhadap prospek.

 

2. Melakukan closing dengan memberikan opsi kepada prospek

Opsi atau pilihan ini bukan sekedar tentang bagaimana Anda memanjakan prospek dengan memberikan kebebasan. Tetapi, pemberian pilihan ini dapat menjadi indikasi bahwa Anda memberikan kesempatan kepada prospek untuk menentukan sendiri karena memang mereka yang mengetahui seperti apa kebutuhan yang diperlukan saat ini. Opsi seperti ini, penting untuk Anda jadikan bentuk closing terhadap prospek yang membutuhkan kepastian. Contoh, “Untuk memperlancar bisnis Anda, hari apa yang lebih baik menurut Anda saat kami melakukan pengiriman, apakah pengiriman dilakukan pada hari rabu, atau hari sabtu?”

 

3. Menyamakan kesimpulan

Prospek telah mengambil keputusan, maka saat itu pula Anda harus siap dalam menyamakan kesimpulan dari proses yang sudah Anda lakukan sebelumnya. Misal, dari poin ke-2, prospek memilih hari sabtu, maka Anda harus mulai menjadwalkan pengiriman pada hari tersebut sebagai titik akhir dari proses kesepakatan. Jika prospek tidak bisa menentukan, maka Anda harus bisa memberikan saran kepada prospek untuk memilih hari terbaik untuk dilakukan pengiriman suatu produk, peran data proses sangat penting di sini agar Anda tidak salah dalam membantu prospek memilih waktu pengiriman yang sesuai.

 

4. Membuat penutupan dengan urgensi

Menciptakan urgensi akan memberi tekanan pada prospek untuk membuat keputusan, terutama jika Anda telah mengidentifikasi bahwa klien perlu mengambil keputusan dengan cepat dan bekerja dalam jangka waktu pendek. Pikirkan "tawaran waktu terbatas" sebagai contoh. Namun, tidak seperti teknik penutupan lainnya, ini hanya boleh digunakan sesekali, urgensi dengan penawaran terbatas ini sudah sangat lumrah dilakukan, jadi jika terlalu sering Anda berikan kepada prospek, maka pada proses 3-5 kali selanjutnya, nilai urgensi seperti ini menjadi tidak lagi efektif.

Ilustrasi (c) Unsplash.com