Return to site

Hal-Hal Yang Harus Anda Lakukan Jika Bisnis Anda Terancam Bankrut Karena Krisis

· Tips Bisnis,Covid-19

Penyebaran cepat COVID-19 berdampak besar pada kemanusiaan dan bisnis di seluruh dunia. Ketika pandemi berkembang dengan sangat cepat, hal ini pun mengganggu aktivitas bisnis dan mengubah cara mereka menjalankan bisnis. Banyak perusahaan berada dalam kesulitan keuangan semenjak Covid-19 ini bermula hingga saat ini di Indonesia, banyak bisnis di Indonesia yang mengalami kesulitan.

Virus Corona baru sedang menguji para pemimpin bisnis hingga batasnya, menilai kemampuan mereka untuk mengelola krisis, yang merupakan bagian tak terelakkan dari peran mereka. Faktanya, menurut Survei Krisis Global PwC, hampir 69 persen pemimpin telah mengalami setidaknya satu krisis perusahaan dalam lima tahun terakhir di perusahaan mereka. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk berusaha menyelamatkan bisnis Anda dari kebankrutan.

1. Menilai masalah yang Anda temukan baik untuk bisnis Anda maupun pelanggan

Bisnis tidak macet dalam semalam, jadi hal pertama yang perlu Anda lakukan ketika Anda menemukan bisnis Anda sedang mengalami masa pergolakan, adalah mencari tahu dengan tepat seberapa banyak masalah yang dihadapi. Mengatasi masalah tidak mungkin dilakukan jika Anda tidak siap untuk melihat langsung ke mata.

Faktanya, mudah untuk mengabaikan tanda-tanda ketika Anda sibuk dengan operasi sehari-hari. Jadi, penting untuk melakukan beberapa upaya untuk mengidentifikasi area di mana bisnis sedang memotong dan menemukan perbedaan yang mengarah ke masalah. Perhatikan dengan seksama aspek-aspek penting dari bisnis Anda. Jika Anda menemukan masalah di sekitar mereka, mulailah mencari solusi yang lebih cepat dan lebih cerdas.

2. Jangan bersembunyi dari kebenaran

Sebagai pemimpin perusahaan dari bisnis yang terancam gagal saat krisis, Anda harus merencanakan misi perubahan haluan, tetapi Anda perlu memastikan bahwa Anda realistis tentang garis waktu yang Anda tetapkan untuk diri sendiri. Strategi dan rencana Anda apakah akan berhasil dan apakah bisnis tersebut bahkan berbalik arah. Gagal melihat secara realistis masalah yang dihadapi perusahaan Anda akan menyebabkan timeline Anda tidak aktif dan strategi baru Anda cacat.

3. Berinvestasi pada kepercayaan karyawan/tim

Di saat-saat sulit, mungkin salah satu investasi paling menguntungkan yang dapat Anda lakukan adalah menunjukkan kepercayaan mutlak pada karyawan/tim Anda dan bekerja sama sebagai tim yang solid untuk memecahkan masalah. Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu memastikan bahwa Anda memberikan arahan dan motivasi yang tepat kepada tim Anda, sehingga mereka dapat mencapai target KPI bisnis dengan efisiensi yang optimal. Komunikasikan visi bisnis dengan jelas dan tetapkan target kecil untuk memastikan mereka selaras dengan tujuan bisnis yang diinginkan. Faktanya, bukan hal yang tidak mungkin pula karyawan Anda menjadi sosok dapat membagikan beberapa informasi dan saran berharga tentang menyelamatkan perusahaan Anda yang gagal.

4. Kurangi biaya dan kelola arus kas denga bijak dan efisien

Anda mungkin harus mengurangi biaya jika ingin tetap berbisnis. Singkirkan semua pengeluaran diskresioner, seperti liburan perusahaan atau hal-hal lainnya yang kurang penting untuk bisnis. Selanjutnya, cobalah untuk menurunkan biaya selain untuk tim, sebanyak yang Anda bisa. Misalnya, Anda dapat mengurangi biaya sewa dengan pindah kantor, Anda juga dapat menjual perlengkapan kantor yang tidak diperlukan seperti kendaraan dan sebagainya.

Ketika bisnis Anda tidak berjalan dengan baik, Anda mungkin juga harus membuat keputusan sulit untuk mengurangi kompensasi mereka. Sementara langkah-langkah penghematan bisa sangat sulit, lebih baik mempertahankan beberapa orang tetap bekerja daripada membuat semua orang kehilangan pekerjaan ketika perusahaan tutup.

Secara bersamaan, Anda perlu melacak arus kas setiap minggu, yang jelas dapat Anda pindahkan ke bulanan setelah bisnis Anda mencapai stabilitas. Awasi modal kerja dan prioritaskan konversi piutang menjadi arus kas masuk. Komunikasikan keterlambatan pembayaran kepada kreditur Anda dan bentuk strategi yang efektif untuk mendapatkan uang muka dari debitur Anda atau dan tindak lanjuti dengan pelanggan yang membayar lambat.

Ilustrasi (c) Unsplash.com