Return to site

Masa Depan Teknologi Dalam Bisnis Perbankan

Teknologi dan kepuasan nasabah perbankan

· News

Dalam bisnis perbankan penggunaan teknologi mungkin tidak secepat bisnis-bisnis lain pada umumnya. Perbankan lebih fokus pada peraturan serta struktur organisasi perusahaan didalamnya. Banyak perbankan maupun bisnis keuangan lainnya yang masih menjadikan cara tradisional untuk menjalankan bisnis. Padahal cara tradisional memiliki tingkat kesulitan dan risiko yang sangat tinggi.

Teknologi yang terus berkembang memang seperti membuka mata perbankan maupun bisnis perbankan untuk bekerja lebih cerdas, lebih cepat, lebih efisien dan lebih mudah terutama dalam memonitor keuangan dan penjualan. Hadirnya Financial Technology (Fintech) seperti menjadi pemacu perbankan untuk mulai mengubah strategi bisnis perbankan dari tradisional menuju digital.

Dalam beberapa tahun terakhir kita bisa melihat kemajuan perbankan dalam memanfaatkan teknologi seperti internet banking, mobile banking atau bahkan pengembangan aplikasi perbankan yang memudahkan nasabahnya dalam melihat, mengirim uang mereka melalui sentuhan smartphone. Peran teknologi tersebut memang sudah sangat membantu pelanggan, tetapi itu saja tidak cukup untuk menilai bahwa perbankan sudah melek teknologi.

Ada banyak teknologi yang dapat mengubah bisnis perbankan yang harus segera dilakukan oleh pimpinan IT perbankan untuk beradaptasi dengan cepat. Berikut adalah hal-hal yang perlu segera dilakukan oleh perbankan untuk menghadapi persaingan dunia digital yang semakin ketat serta untuk menjaga eksistensi perbankan untuk nasabah-nasabahnya.

1. Perbankan harus memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap dunia digital

Perbankan yang bekerja dengan memanfaatkan cara tradisional akan memusatkan fokus mereka pada pengalaman nasabah. Tetapi, nasabah membutuhkan pengalaman dari perbankan yang lebih cepat dan mudah diakses yang hanya dapat dipersonalisasi di dunia digital.

Sebagai contoh, perbankan yang tidak dapat dihubungi melalui email maupun sosial media akan menyulitkan nasabahnya ketika membutuhkan informasi yang tidak mengharuskan nasabah untuk melakukan panggilan telepon. Saat ini, banyak nasabah yang lebih memilih untuk menghubungi perusahaan melalui email atau sosial media untuk menanyakan hal-hal kecil. Jadi, disini peran pimpinan IT perbankan harus mulai memikirkan cara terbaik agar nasabah mudah menghubungi perusahaan.

Selain komunikasi nasabah dengan perusahaan, pihak perbankan juga harus mulai memikirkan bagaimana dapat bekerja lebih efisien untuk tim marketing maupun tim sales dengan metode pengumpulan data yang lebih terpusat. Memaksimalkan data sebagai alat untuk meningkatkan kualitas sumber daya perusahaan dalam menemukan nasabah-nasabah berkualitas dan memiliki loyalitas yang tinggi. Seperti implementasi CRM untuk perbankan sebagai alat pemusatan data agar dapat memaksimalkan peluang-peluang dari prospek berkualitas.

2. Pimpinan IT perbankan harus fokus pada kecepatan dan inovasi dalam teknologi

Jika dilihat secara sederhana proses penjualan perbankan adalah ketika nasabah menyimpan uangnya untuk deposito, untuk tabungan atau untuk pinjaman uang. Dari proses tersebut, perbankan hanya membutuhkan akuntansi untuk mencatat keluar masuknya uang nasabah, akuntansi uang nasabah yang masuk pada perusahaan, data nasabah yang menyimpan uang atau yang meminjam uang.

Tetapi, ada hal kompleks dibelakangnya yang perlu dibarengi dengan teknologi. Kemudahan pertama yang didapatkan oleh pelanggan adalah adanya mesin ATM untuk tarik/setor tunai tanpa harus antri ke teller. Selanjutnya mobile dan internet banking yang membantu pelanggan mengecek saldo, membayar tagihan kartu kredit, mengirimkan uang dan lain sebagainya.

Inovasi-inovasi tersebut sudah diterapkan oleh hampir semua bank besar di Indonesia, tetapi apakah itu saja sudah cukup? Tidak, ada banyak inovasi yang dapat dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya. Salah satu inovasi yang ditemukan saat ini adalah adanya layanan penarikan uang tanpa menggunakan kartu ATM yang diterapkan oleh salah satu bank di Indonesia. Inovasi seperti ini tentu akan sangat membantu nasabahnya untuk mengurangi potensi kehilangan kartu. Inovasi-inovasi tambahan seperti inilah yang perlu diperhatikan oleh pimpinan IT perbankan untuk terus menjaga kepercayaan dan kepuasan nasabahnya.

3. Transformasi teknologi yang harus diikuti oleh perbankan

Nasabah sudah mengenal internet banking, mobile banking dan teknologi-teknologi lainnya untuk nasabah. Tetapi, apakah pihak perbankan sudah mengikuti perubahan teknologi yang terus berkembang dengan cepat?  Ada beberapa teknologi yang menurut kami perbankan harus segera mempersiapkan kehadirannya. Yakni Cloud Computing dan Artificial Intelligence (AI), bagi perbankan yang sudah mengenal cloud. Anda harus terus memaksimalkan kehadiran teknologi ini.

Sedangkan bagi yang belum, segeralah berpindah dari komputer lokal menuju cloud untuk memaksimalkan keamanan data perusahaan. Sedangkan untuk AI, perbankan di Indonesia kemungkinan masih belum memahami fungsinya, tetapi di luar negeri banyak perusahaan yang telah menerapkan AI. Salah satunya adalah dengan menciptakan chatbot untuk mempercepat komunikasi dengan pelanggan.

Dari poin-poin yang kami sebutkan, sudah cukup menjelaskan bahwa dalam bisnis perbankan tidak hanya fokus pada bagaimana perusahaan menyimpan uang nasabah. Tetapi, bagaimana perbankan memasarkan produk, menjaga hubungan dengan nasabah serta bagaimana perusahaan menjaga eksistensinya untuk terus tumbuh dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang.

Dukungan teknologi yang semakin baik bagi perusahaan tentu akan semakin meningkatkan kepercayaan dari nasabah. Bukan itu saja, perbankan tradisional yang mampu memaksimalkan teknologi juga dapat terus bersaing menghadapi FinTech.

Ilustrasi (c) Unsplash.com