Return to site

Membangun Strategi Marketing Untuk Start-Up

Mengembangkan strategi marketing untuk start-up

· Tips Marketing

Start-up sering mendapatkan kesulitan ketika berhadapan dengan persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini. Tanpa strategi marketing yang matang, start-up bisa saja terhempas dan tidak mampu bertahan dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Akan tetapi, dengan kondisi pasar yang ketat bukan berarti start-up tidak berkembang dan berhenti memasarkan produk. Dengan strategi marketing yang tepat, start-up Anda tetap bisa tumbuh dan siap bersaing. Jika Anda merasa belum bisa menciptakan strategi, berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan strategi marketing untuk bisnis Anda.

 

1. Identifikasi pelanggan (perusahaan, pembeli dan kegunaan)

Menyelam lebih dalam untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan oleh start-up dalam menciptakan strategi marketing. Dengan mengidentifikasi pelanggan, baik untuk mendalami tentang perusahaan prospek, prospek itu sendiri dan untuk apa prospek melakukan pembelian, perusahaan dapat dengan mudah menargetkan audiens.

 

2. Mulailah untuk mengembangkan pesan dalam marketing Anda

Pesan yang Anda muat dalam iklan adalah dasar yang sangat berpengaruh untuk menarik minat prospek. Jika Anda membuat konten marketing yang hambar atau tidak ada pesan yang jelas di dalamnya, bagaimana mungkin seorang audiens tertarik dengan produk Anda? Lakukan sedikit survei untuk mencari tahu apa saja iklan yang berhasil menciptakan pesan yang baik dalam kampanye. Buatlah versi yang lebih baik dari apa yang telah Anda temukan.

 

3. Strategi visual

Saat ini ada banyak cara untuk menciptakan konten visual yang baik sebagai bagian dari marketing. Seperti dengan melakukan live streaming atau dengan mmebuat gambar-gambar menarik. Efek visual yang diciptakan akan lebih mudah diingat oleh audiens dibandingkan hanya mengandalkan teks.

 

4. Email marketing

Meskipun cara ini terbilang jadul, email marketing masih menjadi bagian penting untuk memasarkan produk. Personalisasikan email yang Anda kirimkan agar lebih personal. Mempersonalisasikan seperti tidak hanya menggunakan kata “Dear User, Selamat pagi para pelanggan, dsb”. Panggillah nama pelanggan Anda dalam konten email yang Anda kirimkan, walaupun itu merupakan pesan massal. Dengan menyebutkan nama dalam email pelanggan akan merasa bahwa dirinya diperhatikan oleh perusahaan.

Ilustrasi (c) Unsplash.com