Return to site

Tips Sales: Pernahkah Anda Melakukan Kesalahan Ini?

Kesalahan yang tak disadari oleh salesperson

· Tips Sales

Pertemuan seorang sales dengan pelanggan untuk pertama kalinya merupakan kunci awal keberhasilan penjualan. Ada banyak kesalahan-kesalahan yang terkadang tidak disadari oleh salesperson itu sendiri. Kesalahan ini pun akhirnya menjadi penyebab kegagalan salesperson yang sebenarnya memiliki potensi untuk berhasil mendapatkan pelanggan.

Berikut adalah beberapa kesalahan sales yang dapat merusak kepercayaan prospek pada saat pertama kali bertemu. Kesalahan-kesalahan ini pun harus Anda hindari jika ingin mencapai penjualan.

1. Lebih banyak berbicara daripada mendengarkan

Ingat, yang memiliki kepentingan adalah prospek bukan Anda. Jika Anda ingin menjual produk, dengarkanlah keluhan-keluhan yang dialami oleh prospek dan hindari terlalu banyak membicarakan produk, perusahaan dan brand Anda.

2. Salah menyebutkan nama prospek

Satu hal kecil tapi dapat berakibat fatal pada kepercayaan adalah kesalahan Anda dalam menyebut nama prospek. Jika salah satu kali itu bisa dimanfaatkan, tetapi jika Anda melakukan kesalahan dalam penyebutan nama berulang-ulang, prospek akan kehilangan respect kepada Anda dan cenderung akan menghentikan proses.

3. Sok tahu dan sok mengatur prospek

Anda adalah orang yang baru dikenal oleh prospek, yang artinya Anda juga baru mengenal prospek dan belum mengetahui masalah yang mereka hadapi secara spesifik. Jangan pernah sok tahu dengan masalah yang dihadapi prospek apalagi dengan sok mengatur kebutuhan prospek sebelum Anda benar-benar mengerti secara rinci titik kebutuhan yang dihadapi oleh prospek.

4. Presentasi yang terlalu lama

Ingat, prospek juga memiliki waktu dan kesibukan sendiri. Untuk presentasi tahap awal, Anda jangan terlalu menghabiskan waktu prospek. Jika memang prospek sudah paham dengan produk Anda dan memiliki minat yang lebih baik, tentu ia akan meminta waktu lebih kepada Anda. Lumrahnya, maksimal waktu presentasi adalah 1 jam, jika Anda mempresentasikan lebih dari waktu tersebut bisa saja prospek mengalami kerugian.

5. Studi kasus yang tidak relevan

Anda tentu ingin meyakinkan prospek dengan memberikan studi kasus sebagai penguat persepsi Anda terhadap produk. Tetapi, jangan sampai Anda memberikan studi kasus yang tidak relevan dengan kebutuhan proses. Sekalipun studi kasus tersebut berasal dari perusahaan Anda sendiri.

6. Menggunakan kata-kata yang terlalu berlebihan

Jangan terlalu sering menggunakan kata-kata yang berlebihan hanya untuk menarik perhatian prospek Anda. Kata-kata berlebihan seperti “kami menjamin produk kami…., kami yang terbaik untuk industri ini…, dan sebagainya”. Cukup prospek yang menilai, jangan Anda yang menilai seberapa bagus produk yang Anda miliki.

Ilustrasi (c) Unsplash.com