Return to site

3 Cara Mendapatkan Kepercayaan Dari Prospek dan Pelanggan

Agar mendapat kepercayaan dari pelanggan

May 22, 2017

Hal pertama yang akan dilakukan oleh prospek Anda sebelum mengevaluasi produk dan layanan Anda adalah ketika mereka memutuskan untuk mempercayai Anda atau tidak. Prospek ada yang tidak peduli dengan nama besar perusahaan Anda atau track record Anda sebelum mereka benar-benar paham siapa dan seperti apa perusahaan Anda.

 

Mendapatkan kepercayaan dari prospek akan sangat sulit diawal mereka mengenal Anda. Namun, jika Anda berhasil meyakinkan prospek tersebut maka kemungkinan untuk mendapatkan kepercayaan dari prospek bukanlah hal mustahil. Berikut adalah cara untuk mendapatkan kepercayaan dari prospek dan pelanggan:

 

1. Jangan menggantung prospek

Pernah Anda ingin melakukan pembelian di salah satu toko yang tidak dilayani dan dibiarkan menunggu terlalu lama? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Kecewa, kesal, ingin marah dan lain sebagainya. Begitu juga perasaan prospek Anda ketika Anda menggantung mereka. Ketika mereka sudah datang ke tempat Anda, tapi Anda sibuk dengan hal lain hingga lupa bahwa sudah ada yang menunggu Anda untuk melakukan diskusi. Jika memang Anda belum ada waktu, setidaknya beri penjelasan sedikit-sedikit tentang kondisi Anda saat ini. Buatlah mereka merasa diterima di perusahaan dan memang mendapatkan pelayanan yang baik dari Anda disaat sibuk sekalipun.

 

2. Jangan ragu meminta maaf saat melakukan kesalahan

Ketika Anda merasa ada kesalahan, jangan ragu untuk meminta maaf kepada prospek Anda. Terlebih lagi kepada pelanggan-pelanggan Anda. Semua tim Anda adalah manusia yang mungkin membuat kesalahan. Jika ingin prospek Anda percaya, kesalahan sekecil apapun yang telah Anda lakukan, mintalah maaf dengan tulus kepada mereka. Jangan sampai karena kesalahan kecil ini membuat mereka tidak percaya lagi dengan Anda.

 

3. Jujur dalam membantu

Bersikap ramah kepada pelanggan memang sebuah keharusan, jika Anda ingin menjual produk, bantulah pelanggan Anda untuk memilih produk yang sesuai dengan mereka. Kita pasti sering menjumpai pelanggan yang bingung untuk memilih atau bahkan, sama sekali tidak memahami produk yang sesuai dengan keinginannya.

 

Coba bertanya kepada mereka apa saja yang mereka inginkan. Sebagai contoh, Anda memiliki produk smartphone, sedangkan pelanggan Anda adalah yang merupakan orang gaptek. Tanyakan kepada mereka apa saja yang sekiranya mereka butuhkan, apakah kamera atau performa. Bantulah  mereka dengan jujur, jangan jerumuskan mereka pada produk yang salah. Ketika pelanggan tersebut cocok dengan pilihan Anda, maka suatu saat dia pasti akan kembali dengan membawa uang lebih untuk membeli produk lainnya.

 

Pesan kami, pelanggan Anda akan mengevaluasi Anda setelah melakukan pembelian pertama mereka, ketika pada pembelian pertamanya mereka merasa puas dan yakin bahwa Anda dapat diandalkan maka pelanggan Anda akan terus mengandalkan Anda dalam memenuhi kebutuhannya.

Ilustrasi (c) Freepik​