Return to site

Membantu Pelanggan Sebagai Investasi Jangka Panjang

Jangan abaikan pelanggan Anda jika ingin penjualan yang lebih tinggi

· Tips Sales

Pernahkah Anda sadari sebelumnya bahwa membantu pelanggan/prospek yang menghadapi masalah adalah merupakan investasi jangka panjang untuk perusahaan. Pasalnya, orang yang sudah mendapat bantuan dari Anda akan memiliki kesan positif dan berimbas pada adanya rasa ketergantungan kepada orang tersebut.

 

Contohnya sederhana, ketika Anda pernah mendapat bantuan teman untuk memperbaiki gadget, tentu Anda akan kembali kepada teman Anda tersebut untuk meminta bantuan kembali. Begitu juga dalam penjualan. Ketika pelanggan merasa Anda memiliki prduk yang dapat membantu mengatasi masalah mereka, tentu pilihan pertama kali adalah Anda sebelum mereka mencari produk dari perusahaan lain.

 

Pelanggan tidak keberatan menginvestasikan uang mereka jika Anda dapat membuat solusi atas masalah yang mereka hadapi. Sebaliknya, investasi Anda untuk pelanggan adalah solusi. Karena dengan solusi yang Anda miliki pelanggan akan terus melakukan pembelian untuk kebutuhan selanjutnya.

 

Kesalahan yang harus dihindari

Banyak sales yang beranggapan bahwa membantu pelanggan itu bukanlah investasi. Mereka menilai bahwa penjualan terjadi semata-mata karena kebutuhan. Padahal, kebutuhan itu merupakan masalah, sedangkan masalah membutuhkan solusi dimana solusi ini dapat berupa bantuan dari Anda.

 

Ada beberapa alasan mengapa mereka tidak mau menjadikan bantuan kepada pelanggan sebagai investasi khususnya untuk perusahaan yang fokus pada pelanggan bisnis (B2B).

 

1. Sales tidak perlu mementingkan pertumbuhan pelanggan

Sales yang satu ini adalah mereka yang hanya memikirkan penjualan saja. Mereka merasa bahwa pertumbuhan perusahaannya sendiri adalah yang terpenting dibandingkan dengan memperhatikan pertumbuhan bisnis pelanggan.

 

2. Hanya fokus pada pelanggan yang baik dan tidak

Memisahkan pelanggan yang melakukan transaksi besar dan pelanggan yang melakukan transaksi kecil sebagai penentu untuk melakukan bantuan. Cara ini sebenarnya sangat tidak baik untuk perusahaan. Perbedaan layanan ini dapat menghilangkan potensi pelanggan potensial yang sengaja melakukan pembelian kecil di awal.

 

3. Takut selalu dimintai bantuan

Ketika kita berhasil membantu seseorang, ia akan kembali lagi kepada kita untuk meminta bantuan lain dan membuat orang yang membantu merasa risih. Hentikanlah pemikiran tersebut dalam dunia bisnis, jika ada pelanggan yang membutuhkan bantuan Anda, itu artinya ada kemungkinan penjualan baru yang bisa Anda capai.

 

Tiga hal yang telah kami sebutkan merupakan boomerang bagi Anda yang ingin meningkatkan retensi pembelian pelanggan lama atau untuk menarik pelanggan baru. Jika Anda tidak dapat memberikan solusi dengan bantuan pengetahuan yang Anda miliki terhadap produk yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah prospek.pelanggan, bagaimana cara mereka untuk percaya kepada Anda?

 

Silakan jawab pertanyaan tersebut jika Anda menilai membantu bukan termasuk investasi jangka panjang Anda. Bagi Anda yang percaya membantu adalah cara terbaik untuk meningkatkan penjualan, Anda juga dapat berbagi pengalaman pada kolom komentar di bawah ini!

Ilustrasi (c) Unsplash.com