Return to site

Mengubah Pola Pikir ‘Sulit Untuk Follow Up Lead’

Yang harus dilakukan leader saat timnya "malas" follow up

· Leadership

Banyak salesperson yang merasa sulit untuk follow up lead yang berkualitas. Alasannya, setiap kali ia melakukan follow up, kebanyakan dari lead yang mereka hubungi melakukan penolakan. Kejadian ini pun tertanam dalam memori tim sales dan membuatnya terbawa sugesti bahwa mem-follow up prospek itu sulit. Sebenarnya, apa yang menyebabkan follow up lead itu sulit dan bagaimana cara mengatasinya?

1. Data yang dimiliki oleh tim sales merupakan data yang tidak berkualitas

Apapun data yang Anda masukkan dalam sistem data yang Anda miliki memiliki peran penting terhadap hasil akhir proses penjualan yang Anda lakukan. Jika Anda mempertahankan data yang tidak berkualitas pada data storage yang Anda gunakan saat ini, sudah pasti tim sales yang melakukan follow up akan merasa dirinya sulit untuk menemukan kesepakatan dengan prospek.

Oleh karena itu, awali perubahan pola pikir tim sales Anda ini dengan memperbarui kualitas data yang dihimpun. Jika Anda memiliki akses untuk melihat semua data-data yang dikumpulkan oleh tim sales, coba koreksi kembali data seperti apa yang tidak layak untuk dipertahankan dan mintalah tim sales Anda untuk menghapusnya. Karena dengan cara seperti ini Anda memiliki peluang lebih besar untuk memperbaiki pola pikir tim sales yang mengatakan sulit mem-follow up lead.

2. Tim sales terlalu sibuk dengan lead yang terlalu banyak

Salah satu penyebab sulitnya tim Anda dalam mem-follow up prospek dikarenakan terlalu sibuk dengan banyaknya lead yang dikumpulkan oleh tim marketing. Hal ini pun membuat tim sales seperti kalang kabut untuk menangani semua lead dengan baik. Satu cara untuk mengatasi situasi ini adalah dengan mengurangi lead dengan menyaring mereka. Menyaring lead bukan hanya bertujuan untuk mengurangi, tetapi juga untuk memudahkan tim sales untuk mencapai kesuksesan dalam mem-follow up prospek. Hal ini terjadi karena sisa lead yang harus dilayani merupakan lead yang berkualitas.

3. Tim sales tidak dapat bekerja sama dengan tim marketing untuk menentukan lead

Sering kami mengatakan pada artikel sebelumnya, bahwa tim sales dan tim marketing merupakan satu kesatuan yang harus bekerja sama dengan baik. Jika tim sales dan tim marketing memiliki perbedaan target dalam menentukan lead, sudah pasti tim sales akan kesulitan dalam mem-follow up lead. Apalagi, tim marketing yang enggan membagikan data lead dengan lengkap. Tim sales pun harus mengeluarkan waktu lebih untuk keperluannya sebelum memastikan follow up.

Tahukah Anda, cara paling sederhana untuk mengakhiri semua masalah follow up ini adalah dengan impelementasi CRM. Data prospek yang lebih terorganisir, mudah diakses oleh semua tim baik sales maupun marketing serta lead scoring berbasis analisa dari sistem yang dapat memudahkan kinerja tim Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat CRM untuk memudahkan tim Anda dalam mem-follow up lead? Silakan hubungi kami melalui email di hi@sales1crm.com atau melalui halaman contact us.

Ilustrasi (c) Unsplash.com