Return to site

3 Fokus Utama Untuk Bisnis Properti Yang Sukses

Panduan sukses berbisnis properti/real estate

· Tips Bisnis

Ketika Anda ingin memulai untuk meningkatkan penjualan properti atau real estate, selain fokus pada marketing Anda juga harus fokus pada hal-hal yang menunjang usaha Anda. Kami menemukan satu artikel yang bisa Anda baca sebagai panduan Anda untuk memulai bisnis ini yang dapat Anda baca pada link ini. Semua isi dari artikel tersebut bisa dibilang sudah sesuai dengan kebutuhan Anda untuk memulai bisnis properti atau real estate. Kami hanya ingin menambahkan sedikit unsur lain yang juga perlu Anda fokuskan.

 

1. Fokus pada lingkungan kerja Anda

Salah satu aspek terpenting dalam menjalankan bisnis yang sukses adalah bagaimana lingkungan kerja pada suatu perusahaan. Tidak peduli seberapa besar gaji yang didapatkan oleh seorang karyawan, ketika lingkungan kerja tidak nyaman, tentu mereka akan memilih untuk mencari peluang lain.

 

Bagi perusahaan yang tidak berpikir panjang, masalah keluar masuknya karyawan akan dianggap biasa. Faktanya, perusahaan yang tidak bisa menjaga karyawannya dapat kehilangan sosok karyawan bertalenta yang dapat membawa kesuksesan untuk perusahaannya. Jika hal tersebut terjadi, perusahaan yang akan mengalami kerugian.

 

2. Fokus pada harapan

Agar bisnis Anda sukses, Anda harus menjaga harapan Anda untuk bisnis juga menjaga harapan karyawan-karyawan Anda. Harapan Anda tentu ingin membawa bisnis Anda terus berkembang dan dapat menghadapi semua tantangan ekonomi.

 

Bisnis properti tidaklah semudah bisnis untuk kebutuhan pokok yang dapat laku setiap hari. Oleh karena itu, Anda harus menjaga asa agar bisnis properti Anda berjalan dengan baik. Lalu, apa hubungannya dengan harapan karyawan? Karyawan yang bekerja di perusahaan Anda juga memiliki keinginan, selain faktor gaji, karyawan memiliki harapan-harapan lain seperti karir serta lingkungan kerja yang nyaman.

 

3. Fokus pada teknologi

Banyak perusahaan yang tidak mau memperhatikan perkembangan teknologi terbaru. Mereka merasa nyaman dengan teknologi-teknologi yang sudah usang seperti membiarkan sistem operasi komputer usang, perangkat komputer yang sudah tua, tidak mengikuti tren teknologi yang digunakan dalam properti dan lain sebagainya. Bukan hanya pada sistem komputer maupun properti, kebutuhan-kebutuhan lain yang perlu perubahan dengan beralih pada teknologi juga sangat diperlukan.

 

Sebagai contoh, jika Anda masih menggunakan cara tradisional untuk akuntansi cobalah untuk berpindah menggunakan teknologi akuntansi berbasis cloud. Jika Anda menyimpan data pelanggan pada buku catatan atau komputer perusahaan, cobalah untuk merubah kebiasaan dengan menggunakan teknologi CRM berbasis cloud. Dengan cara ini tim sales dan tim marketing Anda dapat bekerja lebih efisien serta mengurangi miss komunikasi antara tim Anda dengan prospek/pelanggan maupun antar sesama tim internal Anda.

Ilustrasi (c) Unsplash.com