Return to site

4 Cara Agar Dapat Menciptakan Komunikasi Persuasif Dengan Prospek

Menciptakan komunikasi dua arah antara salesperson dengan prospek

· Tips Sales

Komunikasi persuasif dalam penjualan adalah metode komunikasi yang dilakukan oleh sales untuk mengajak/mempengaruhi lawan bicara (prospek) agar lebih percaya dan mengikuti/mengambil tindakan sesuai dengan arahan komunikator (salesman). Bersikap persuasif tidak harus menjadi salesperson yang terlihat seperti mengemis kepada prospek agar segera melakukan pembelian. Namun, sikap persuasif dalam penjualan adalah dengan meyakinkan prospek dalam melakukan suatu hal dengan penalaran dan argumen. Contoh, Anda ingin mencapai penjualan dengan prospek, maka jangan seperti sales B2C door to door amatir yang menggunakan istilah “tolong Pak/Bu, beli produk saya ini, sudah keliling kampung belum laku sama sekali”. Jika Anda menjadikan cara ini dalam menjual pada prospek yang kritis dan profesional, terlebih lagi untuk B2B kami yakin 99,9% prospek akan menertawakan Anda meskipun secara tidak langsung.

Jika Anda ingin menerapkan metode persuasif ini, lakukanlah dengan cara yang benar. Komunikasi persuasif dapat Anda lakukan dengan memperhatikan bahasa tubuh, pencocokan intonasi suara serta keterampilan Anda dalam mengamati segala situasi di hadapan prospek.  Berikut adalah penjelasan dari poin-poin penting dalam mencapai komunikasi persuasif dengan prospek.

1. Komunikasi persuasif melalui bahasa tubuh

Bahasa tubuh yang Anda tunjukkan di hadapan prospek memiliki pengaruh terhadap kepercayaan prospek. Dari bahasa tubuh pula prospek akan menilai apakah Anda mengatakan yang sebenarnya, mendengarkan cerita yang dibicarakan oleh prospek dan lain sebagainya. Jika saat ini Anda masih belum menguasai bahasa tubuh, belajarlah mulai dari sekarang. Agar kedepannya Anda mampu menguasai bahasa tubuh personal serta bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh prospek di depan Anda. Sehingga Anda mampu memahami antusiasme prospek terhadap produk dan solusi yang Anda tawarkan untuk mencapai penjualan.

2. Intonasi (nada/volume) suara saat berbicara

Tingkat pendengaran masing-masing prospek berbeda. Anda perlu menyesuaikan volume/nada bicara Anda dengan prospek. Jangan sampai, karakter prospek yang lemah lembut dalam berbicara, Anda balas dengan bahasa yang cukup keras. Ini dapat menghilangkan minat prospek terhadap Anda secara personal. Sesekali tanyakan pada prospek, dengan suara Anda saat ini apakah prospek dapat mendengarkan dengan baik atau tidak. Ini bukan berarti bermaksud menyindir prospek atau alasan lain. Namun, sebagai cara agar dapat membuat mereka nyaman dengan nada dan volume bicara Anda. Jika Anda tidak ingin prospek salah paham, sebaiknya Anda mulai belajar untuk mengenali waktu yang baik dan cara yang baik dalam menyampaikan pertanyaan mengenai nada dan volume suara Anda ini.

3. Mengamati segala situasi

Prospek sedang tidak serius atau dalam artian sedang ingin bercanda, maka Anda juga harus membalas prospek dengan candaan. Prospek sedang menceritakan masalah serius tentang bisnis maupun kebutuhannya, maka Anda juga perlu membalasnya dengan sikap serius. Inilah mengapa Anda perlu mengamati semua situasi yang terjadi selama berkomunikasi dengan prospek. Dalam pengamatan ini pula Anda harus paham betul product knowledge agar tidak mengalami kesulitan untuk menjelaskan solusi-solusi yang ditawarkan oleh produk Anda. Juga agar dapat mencerminkan bahwa Anda memang ahli untuk mengatasi masalah prospek.

4. Ingat dan perhatikan yang penting bagi prospek

Satu poin tambahan untuk Anda agar dapat berkomunikasi secara persuasif dengan prospek adalah dengan mengingat dan memperhatikan hal-hal penting bagi prospek. Hal-hal penting ini bukan hanya dari hal besar saja, tetapi hal kecil menurut Anda juga perlu diingat karena ini dapat memiliki porsi nilai yang berbeda bagi prospek. Contoh, prospek ingin motor warna merah, jika Anda menganggap warna merah ini adalah hal kecil yang tidak penting, maka potensi gagal akan menghampiri Anda. Karena, warna ini memberi pengaruh besar bagi prospek. Entah berkaitan dengan filosofi pelanggan atau memang tuntutan yang harus dipenuhi.

Dengan melakukan 4 poin di atas, Anda akan dapat berkomunikasi lebih baik dengan prospek. Yang terpenting dalam hal ini adalah suksesnya usaha Anda dalam menjalankan komunikasi persuasif dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan prospek agar mencapai penjualan dan loyalitas yang lebih baik dari waktu ke waktu. Jika loyalitas sudah tinggi, kepercayaan dan penjualan pun akan Anda kuasai dengan baik.

Ilustrasi (c) Unsplash.com