Return to site

Alasan Follow Up Terkesan Menyebalkan

Jangan lakukan hal ini saat melakukan follow up

· Tips Sales

Menindaklanjuti proses (follow up) dapat menjadi kunci sukses keberhasilan Anda dalam mencapai penjualan. Jika proses tindak lanjut yang Anda lakukan tidak baik, akhir yang didapatkan pun juga akan baik. Oleh sebab itu, salesperson harus memperhatikan bagaiman ia melakukan pendekatan dan juga saat melakukan tindak lanjut proses dengan prospek. Jika Anda melakukan langkah ini dengan cara yang terkesan menyebalkan dan menganggu prospek, sampai kapan pun Anda akan selalu mengalami kesulitan dalam mencapai penjualan. Apakah Anda sadar dan mengetahui, hal-hal apa saja yang membuat follow up yang dilakukan terkesan menyebalkan? Jika belum, ini dia alasan-alasannya!

1. Anda bertanya terlalu cepat

Menyanyangkan suatu hal kepada prospek memang perlu untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang dapat membawa Anda pada penjualan. Namun, Anda jangan pula bertanya terlalu cepat kepada prospek sebelum ia benar-benar siap untuk memberikan jawaban atas pertanyaan selanjutnya. Anda juga jangan terlalu cepat untuk menanyakan kapan akan melakukan pembelian, apabila proses pendekatan yang Anda lakukan dengan prospek baru 1-2 kali. Kecuali, prospek ini yang datang terlebih dahulu kepada Anda.

2. Merasa sudah sangat akrab

Menjaga hubungan dengan prospek bukan berarti merasa sudah sangat akrab dengan prospek seperti dengan orang-orang yang sudah kenal dengan Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah dengan menjalani proses dengan berjalan alami. Anda tidak perlu mengejar-ngejar prospek yang belum memberikan waktu untuk follow up. Jika Anda selalu mengejar prospek dengan pendekatan yang  mengindikasikan Anda ingin terlihat sangat akrab dengan prospek di masa-masa awal proses, sangat tidak heran jika kedepannya Anda akan selalu gagal jika mengandalkan metode ini.

3. Tidak tepat waktu

Prospek sudah memberikan kesempatan untuk Anda menghubungi kembali, namun kesempatan tersebut Anda lewatkan. Jadwal follow up yang sudah mendapatkan izin pada pukul 10.00 pagi, Anda kerjakan pada pukul 11.30 siang. Betapa malasnya prospek menghadapi salesperson yang seperti ini. Belum melakukan pembelian saja sudah memberikan kekecewaan. Sudah pasti prospek kurang lagi percaya terhadap penawaran Anda.

Ilustrasi (c) Unsplash.com