Return to site

Alasan Mengapa Proposal Penawaran Penjualan Ditolak

Jangan asal mengirim penawaran jika ingin efektif

· Tips Sales

Mengirimkan penawaran penjualan kepada target prospek bukanlah perkara sepele. Banyak sales yang mengirimkan proposal penawaran (quotation) dengan cara yang salah sehingga tidak ada satu pun yang  berhasil membawa prospek. Ini merupakan suatu kerugian bagi perusahaan karena sales hanya membuang-buang waktu untuk memberikan penawaran tersebut. Coba cari tahu, apa saja yang membuat proposal penawaran yang Anda layangkan kepada prospek ditolak. Kemudian, perbaiki cara Anda dalam mengirimkan proposal tersebut agar kedepannya tidak hanya membuat proposal yang tidak menghasilkan prospek. Jika Anda masih belum mengetahui alasan-alasan mengapa proposal Anda ditolak oleh prospek, berikut adalah daftarnya yang perlu Anda hindari.

1. Target tidak sesuai dengan produk/layanan yang Anda tawarkan

Anda mungkin mengharap penjualan secepat mungkin, kemudian Anda mengirimkan penawaran pada target yang sebenarnya sudah tidak lagi membutuhkan. Ini adalah kesalahan fatal yang Anda lakukan. Sebelum Anda mengirimkan proposal terhadap target, seharusnya Anda mencari tahu profil mereka terlebih dahulu. Apakah mereka sudah memiliki partner khusus atau sedang mencari solusi. Jika tidak sedang mencari solusi baru, tentu saja proposal Anda akan ditolak oleh target.

2. Tidak memberikan nilai yang cukup untuk menarik minat target

Anda tahu bahwa prospek sedang membutuhkan produk/layanan yang sesuai dengan yang Anda tawarkan. Tetapi, proposal yang Anda kirimkan kepada target tidak disertai dengan nilai dari produk. Sehingga, proposal tersebut menjadi kurang menarik bagi target dan ia lebih memilih untuk tidak melihat produk/layanan yang Anda tawarkan.

3. Kurang personal

Sebelum Anda mengirimkan proposal, setidakya Anda mengetahui siapa nama dari target yang Anda tuju. Misal, Anda ingin mengirimkan proposal untuk departemen pembelian, maka Anda harus mengenal siapa kepala departemen tersebut. Jika Anda mengirimkan dengan hanya menggunakan nama departemen, itu seperti Anda mengirim penawaran secara massal.

4. Tidak melakukan follow up

Ketika Anda mengirimkan proposal, umumnya Anda akan mengirimkan menggunakan jasa layanan pengiriman atau ekspedisi. Untuk ekspedisi saat ini, mayoritas sudah disertai tracking, manfaatkan layanan tersebut untuk mengambil langkah lanjutan seperti follow up. Jika Anda tidak melakukan follow up kepada target, jangan terlalu berharap target Anda ini akan menghubungi Anda terlebih dahulu untuk mengkonfirmasinya.

Itulah alasan mengapa proposal penawaran kepada target Anda mengalami kegagalan. Semoga Anda dapat memperbaiki cara Anda dalam mengirimkan proposal selanjutnya. Ada hal yang ingin ditambahkan? Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini!

Ilustrasi (c) Unsplash.com