Return to site

Ini Cara Untuk Memimpin Tim Multi-Generasi

Agar kemampuan tim Anda sama rata

Anda memiliki banyak anggota tim, tentu mereka merupakan anggota dari berbagai generasi. Mulai dari generasi 80an, 90an hingga generasi millennial. Semua anggota ini pun memiliki cara berpikir yang berbeda-beda. Meskipun demikian, tidak ada alasan bagi Anda untuk membeda-bedakan perlakuan dan pemberian tugas kepada masing-masing tim. Karena, membeda-bedakan seperti ini dapat menjadi masalah besar untuk keutuhan, kerja sama dan budaya internal di dalam tubuh tim. Efek yang paling besar adalah tidak meratanya kemampuan untuk menjual antara satu generasi dengan generasi lainnya. Untuk menghindari hal tersebut terjadi kepada Anda, berikut adalah beberapa tips untuk memimpin tim multi-generasi.

1. Menawarkan afirmasi sebagai syarat utama dalam tim Anda

Afirmasi yang Anda berikan kepada tim ini dapat menjadi dasar atau landasan dalam bekerja. Dengan meneguhkan sistem dan budaya perusahaan, maka dari generasi satu ke generasi lainnya akan memiliki peran yang sama dan tidak perlu dibeda-bedakan.

2. Memberikan pujian yang wajar terhadap semua tim yang bekerja dengan baik

Ketika tim Anda mendapatkan pengakuan atas kinerja yang baik dari pelanggan, Anda tidak perlu memuji anggota tersebut secara berlebihan. Karena, pujian yang berlebihan ini hanya akan membuat tim Anda bekerja di bawah rasa tidak percaya diri. Contoh, Anda memberikan pujian terhadap anggota dari generasi 80an secara berlebihan, anggota tim dari generasi millennial akan merasa tidak diakui atau bahkan merasa dirinya tidak dapat bekerja sebaik generasi 80an tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika memberikan pujian yang berlebihan terhadap generasi millennial, generasi 80an yang merasa lebih tua dari mereka mengira bahwa dirinya sudah tidak layak untuk menjadi bagian dari tim.

3. Fokus dan transparansi

Sebagian anggota tim bekerja dengan motivasi yang tinggi karena transparansi perusahaan maupun leader. Untuk itu, Anda harus memberikan alasan yang terbuka untuk masing-masing misi yang menjadi tugas tim. Contoh, untuk generasi millennial yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan negosiasi, katakan sejujurnya kepada mereka bahwa saat ini tidak dipilih karena kemampuan masih kurang atau kualitas prospek yang dihadapi saat ini masih di atas level batas kemampuan generasi millennial.

4. Memberikan kesempatan untuk belajar

Semua generasi di dalam tubuh tim Anda perlu belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Oleh karena itu, Anda sebagai leader yang ditunjuk karena memiliki kemampuan di atas rata-rata anggota tim lainnya, wajib memberikan kesempatan kepada tim untuk belajar. Misal, saat generasi 80an menjalani negosiasi dengan prospek berkualitas, mintalah satu dari anggota tim millennial Anda untuk ikut dalam proses tersebut. Walaupun nanti hanya akan menjadi pendengar. Dengan cara ini, akan terjadi transfer ilmu dalam bernegosiasi dengan prospek dari berbagai generasi.

Itulah tips untuk menjadi leader bagi tim multi-generasi yang dapat kami berikan kepada Anda. Apabila Anda memiliki tips lain, silakan tinggalkan tips Anda di kolom komentar di bawah ini!

Ilustrasi (C) Unsplash.com