Return to site

Tips Membuat Marketing Funnel Untuk Meningkatkan Penjualan

Tahap-tahap dalam marketing funnel

· Tips Marketing

Butuh banyak waktu untuk bisa membawa seseorang melakukan pembelian. Tetapi, dengan memberikan pesan yang tepat pada marketing Anda, proses yang panjang tersebut dapat Anda sederhanakan. Marketing funnel yang tepat adalah kunci untuk bisa meningkatkan keuntungan dan juga untuk meningkatkan penjualan.

 

Tahap #1: Top Funnel

Top funnel adalah proses awal yang harus Anda perhatikan. Karena, pada tahap ini tim marketing harus membuat konten baik teks maupun video yang dapat mengangkat brand awareness dari produk. Untuk tahap ini, Anda tidak harus fokus pada penjualan produk Anda. Yang harus Anda fokuskan pada tahap ini adalah bagaimana Anda membangun sebuah imajinasi calon pelanggan atau membuat mereka memikirkan kembali masalah yang mereka hadapi dan kebutuhan akan solusi dari masalahnya tersebut.

 

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menarik audiens dan menawarkan nilai kepada target pelanggan, bahwa Anda memiliki produk atau layanan yang memiliki dasar kebutuhan bagi mereka. Ketika mereka tertarik, Anda bisa melanjutkan pada tahap kedua.

 

Tahap #2: Middle Funnel

Ketika calon pelanggan Anda sudah memahami produk Anda dan memiliki ketertarikan terhadap produk Anda, itu artinya audiens telah masuk pada proses selanjutnya yakni prospek. Akan tetapi, pada tahap ini prospek masih belum dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Alasannya pun bermacam-macam, ada yang belum siap, ada yang membutuhkan informasi lebih lanjut ada juga yang masih belum memiliki budget. Semua alasan tersebut tergantung masing-masing prospek.

 

Tugas Anda disini adalah untuk mengumpulkan semua data tentang mereka yang telah memiliki minat untuk produk Anda. Anda dapat mengumpulkan data-data pelanggan seperti email maupun nomor handphone dengan melakukan upaya tambahan. Bagi Anda yang memiliki website, Anda dapat memancing mereka dengan download ebook atau dengan trial product.

 

Pada tahap ini pula Anda harus lebih teliti dalam memilih prospek atau Anda menargetkan ulang (re-targetting) prospek-prospek yang Anda miliki. Tujuannya adalah untuk menentukan prospek prioritas dan prospek biasa. Ketika Anda sudah memiliki data tersebut tugas Anda selanjutnya adalah memfollow up dan melanjutkan pada tahap ketiga

 

Tahap #3: Bottom Funnel

Anda sudah berhasil membuat audiens tertarik, berhasil membawa produk Anda masuk pada prospek, selanjutnya adalah tahap akhir yakni pengambilan keputusan. Pada tahap terakhir ini biasa dikenal dengan conversion funnel atau tahap konversi prospek menjadi pembeli/pelanggan. Meskipun Anda sudah mencapai tahap ini, bukan berarti Anda sudah selesai. Karena, penjualan dianggap selesai setelah pelanggan mengeluarkan uangnya untuk produk Anda.

 

Jika Anda hanya mampu membawa pada tahap ketiga ini, berarti Anda tidak lulus dalam penjualan. Oleh karena itu, Anda harus bisa membuat atau menciptakan kondisi agar calon pelanggan mengambil langkah terakhir yakni melakukan pembelian. Fokuslah pada detail produk yang Anda tawarkan, jika pada tahap awal Anda tidak fokus pada produk, pada tahap inilah Anda harus bisa fokus pada produk yang Anda jual.

 

Tahap #4: Beyond Funnel

Prospek sudah menjadi pembeli/pelanggan, apakah tugas Anda selesai? Tidak, tugas Anda selanjutnya adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan tersebut. Dengan menjaga hubungan setelah konversi pertama, pada tahap ini Anda dapat membawa konversi kedua, ketiga dan seterusnya dari pelanggan tersebut.

 

Bahkan, dengan cara yang benar Anda dapat menciptakan pelanggan yang dapat menjadi brand advocate untuk meningkatkan penjualan sebagai referral Anda. Yang artinya, Anda berhasil membawa pelanggan Anda menjadi pelanggan yang dapat meningkatkan keuntungan dari hasil marketing yang ia lakukan tanpa Anda minta.

Ilustrasi (c) Flickr.com Joe The Goat