Return to site

5 Cara Mendefinisikan Pasar Untuk Bisnis Anda

Mennetukan sisi pasar yang lebih baik

5 Cara Mendefinisikan Pasar Untuk Bisnis Anda

Dalam dunia bisnis, pemasaran dan penjualan itu memiliki dua jenis pasar berbeda yakni untuk pasar konsumen dan juga pasar bisnis. Contohnya, perusahaan industri mengirimkan produknya kepada retail yang merupakan pasar bisnis (B2B). Sedangkan dari retail memasarkan produknya ke masyarakat yang artinya sebagai pasar konsumen.

Sebenarnya tidak ada satupun bisnis baik kecil maupun besar yang akan menguasai semua pasar dan untuk semua orang. Sekelas perusahaan besar sekalipun akan memiliki beberapa titik dimana produknya tidak menjadi pilihan. Karena hal ini berkaitan dengan selera konsumen. Sedangkan untuk perusahaan yang masih tumbuh, memiliki pasar yang terlalu besar justru akan membuat perusahaan tidak bisa melihat potensi pasar yang baik. Alih-alih ingin membuat kekuatan pada brand atau produk justru menjadi hal yang merusak citra brand itu sendiri. Bahkan perusahaan menjadi terperangkap pada pasar yang tidak potensial.

Lalu bagaimana cara mendefinisikan market yang lebih baik? Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan oleh penulis buku Nichecraft, Lynda Falkenstein.

1. Membuat daftar keinginan

Membuat daftar keininan disini maksudnya adalah untuk memetakan target pemasaran Anda berdasarkan geografis, jenis bisnis serta jenis pelanggan yang akan menjadi target Anda. Jika Anda tidak mengetahui dengan siapa Anda akan berbisnis, maka Anda juga tidak akan pernah bisa melakukan hubungan dengan baik untuk mengembangkan pasar Anda.

2. Fokus

Sebelumnya kami sebutkan bahwa semakin besar pasar akan membuat perusahaan tidak dapat melihat potensio pasar. Mengapa? Karena semakin banyak pasar yang ditangani, maka semakin terpecah fokus marketing yang akan dilakukan oleh perusahaan. Untuk itu, Anda tidak harus mengejar pasar yang besar untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh. Anda cukup fokus pada pasar yang lebih sempit, tapi pasar yang Anda miliki adalah pasar yang berkualitas.

3. Bertindak layaknya pelanggan

Bisnis yang sukses adalah bisnis yang bisa membuat pelanggannya puas dengan apa yang dibeli, dengan demikian pelanggan pun loyal kepada perusahaan untuk terus melakukan pembelian. Jika Anda ingin memiliki pelanggan yang loyal, maka Anda harus memiliki cara berpikir dan bertindak layaknya seorang pelanggan. Sebagai contoh, Anda tidak suka keterlambatan, maka jika diposisikan sama dengan pelanggan maka mereka juga tidak akan suka keterlambatan. Berpikir seperti pelanggan juga bisa menyangkut solusi dan kebutuhan apa yang harus dipenuhi.

4. Melakukan pengujian

Begitu Anda memiliki kekocokan antara niche dan produk, hal selanjutnya yang harus Anda pertimbangkan ialah untuk test market. Beri kesempatan kepada calon pelanggan Anda untuk menggunakan atau membeli produk Anda. Tidak hanya secara teoritis, tapi harus benar-benar Anda lakukan pengujian pengalaman pelanggan serta bagaimana produk Anda diterima oleh pelanggan.

5. Evaluasi

Ketika Anda telah melakukan langkah-langkah dari poin pertama hingga keempat, maka selanjutnya ialah dengan mengevaluasi hasil pekerjaan Anda. Jika ditemukan adanya sesuatu yang kurang sesuai menurut Anda, Anda bisa memperbaiki mulai saat itu juga. Jangan sampai Anda menyimpan satu masalah dengan alasan apapun. Karena, satu masalah yang tidak selesai akan semakin memperburuk citra perusahaan maupun produk Anda.

Ilustrasi (c) Unsplash.com