Return to site

4 Manfaat Big Data Untuk Pelaku Bisnis Kecil (UKM)

Big Data dan fungsinya untuk bisnis kecil

· Tips Sales

Semua bisnis yang dijalankan oleh pebisnis baik itu bisnis besar maupun bisnis kecil sama-sama menghasilkan data. Data ini dapat dihasilkan dari media sosial, penjualan, rekan bisnis maupun dari hasil survei. Big Data mengumpulkan semua informasi dari data-data pelaku bisnis agar pebisnis dapat menggunakannya untuk keperluan dalam mengambil keputusan bisnis secara cerdas dan lebih efektif. Jika untuk perusahaan besar, data menjadi tambang emas untuk menganalisa tren bisnis dan kompetisi. Sedangkan bagi bisnis kecil (UKM), data akan meningkatkan keuntungan untuk bisnisnya.

Tak hanya untuk meningkatkan keuntungan, berikut adalah beberapa manfaat dari Big Data untuk bisnis kecil (UKM).

1. Untuk transparansi informasi

Big Data berfungsi untuk membuka akses yang lebih mudah terhadap data-data yang dimiliki UKM. Hal ini pun mempermudah pelaku bisnis dalam melakukan analisa, pengecekan data serta untuk menyimpan data. Keunggulan yang didapat dari hal ini adalah kemudahan pelaku bisnis untuk mengakumulasi data-data pelanggan untuk menentukan prospek yang akan dijadikan target bisnis.

2. Untuk pengambilan keputusan

Data yang dimiliki oleh perusahaan memiliki analisa penting yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Seperti keputusan untuk menjalankan kampanye, strategi penjualan maupun strategi dalam upaya untuk meningkatkan program loyalitas pelanggan-pelanggan lama.

3. Menentukan produk dan layanan yang lebih baik

Data penjualan, demografi pelanggan serta analisa tingkat kompetisi pada Big Data memudahkan para pelaku bisnis untuk menemukan produk unggulan dan layanan yang diharapkan oleh pelanggan. Ini tentu akan sangat bermanfaat bagi pelaku bisnis kecil untuk mendorong minat dari pelanggan dengan bermodal produk-produk yang sesuai kebutuhan pasar.

4. Investasi jangka panjang yang dapat mengurangi biaya pengeluaran

Dengan adanya Big Data, pelaku bisnis dapat menjadikan teknologi ini sebagai salah satu investasi jangka panjang yang dapat mengurangi pengeluaran. Sebagai contoh, penggunaan analytics tools untuk Big Data, pelaku bisnis memang harus mengeluarkan biaya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan jasa ahli analisa. Tetapi, analytics tools berbasis teknologi hanya membutuhkan biaya sekali untuk investasi dalam setahun. Artinya, analisa dapat dilakukan berulang-ulang hanya dengan satu kali bayar tersebut. Bayangkan jika Anda menggunakan jasa ahli analisa secara terus menerus dalam satu tahun, tentu biaya pengeluaran yang harus dialokasikan dalam daftar pengeluaran perusahaan tentu akan menghabiskan biaya yang cukup besar.

Ilustrasi (c) Unsplash.com