Return to site

Menyatukan Psikografis & Demografi Untuk Marketing

Maksimalkan marketing Anda dengan cara ini

· Tips Marketing

Sebagian dari Anda pasti pernah mendengar apa itu psikografis dan apa itu demografi. Untuk Anda yang masih baru dan belum memahami apa itu demografi dan psikografis kami akan memberikan definisi secara singkat tentang keduanya.

 

Demografi adalah cara untuk mengkategorikan orang (audiens iklan) ke dalam kelompok-kelompok berbeda berdasarkan data kuantitatif. Demografi mencakup usia, jenis kelamin, bahasa dan lain sebagainya.

 

Piskografis adalah data yang diambil dari orang (audiens iklan) berdasarkan hal-hal yang berhubungan dengan psikologinya. Psikografis dapat meliputi minat, hobi, pola pelanggan dan lain sebagainya.

 

Bagaimana menyatukan psikografis dan demografi untuk marketing dan penjualan?

Anda sudah memahami definisi dari kedua kata tersebut, selanjutnya adalah bagaimana Anda menyatukan keduanya dalam marketing untuk menciptakan penjualan yang lebih baik. Secara umum, demografi akan membantu Anda memahami mengapa orang ingin/bersedia membeli produk Anda. Sedangkan psikografis membantu Anda bagaimana merealisasikan minat seseorang/audiens dengan mengikuti pola mereka untuk mengkonversi keinginan menjadi pembelian.

 

Dengan memahami demografi dan psikogarfis, seorang marketer dapat menarik audiens untuk semakin tertarik pada produk yang ditawarkan. Sedangkan untuk sales, mereka dapat dengan mudah bekerja untuk mengkonversi ketertarikan dari audiens yang dihasilkan oleh marketer.

 

Terintegrasinya demografi dan psikografis dalam proses pemasaran maupun penjualan dapat menentukan target audiens serta untuk menentukan target utama yang harus Anda follow up untuk proses penjualan. Menerapkan cara seperti ini tentu akan membuat Anda bekerja lebih efisien.

 

Bagaimana membangun data demografi dan psikografis?

Semua yang kami sebutkan diatas, mungkin menjadi sebuah teori yang bagus untuk Anda yang berhasil menangkap pesan-pesan dari kami. Tetapi, Anda tidak dapat menjalankan kedua cara ini dengan praktis. Tantangan utama untuk Anda adalah bagaimana cara Anda mengumpulkan data-data tentang pelanggan Anda.

 

Untuk demografi, jika Anda memiliki website, tentu Anda dapat dengan mudah menemukan data tersebut pada Google Analytics website Anda. Tetapi, Anda tidak dapat memaksimalkan psikografis pengunjung-pengunjung Anda hanya dari Google Analytics. Memang, sebagian bisa Anda dapatkan untuk mengumpulkan data psikografis, tetapi Anda perlu melakukan tindakan tambahan untuk mendapatkan hasil maksimal. Salah satunya adalah dengan survei kecil-kecilan untuk memahami minat dan perilaku pelanggan Anda. Anda juga dapat memaksimalkan data psikografis dengan meminta feedback dari pelanggan.

 

Bagi bisnis yang cenderung berinteraksi langsung dengan pelanggan, seperti perusahaan jasa mungkin sulit untuk mengumpulkan data tersebut. Untuk memudahkan Anda mendapatkan data psikografis bisa mencoba dengan melakukan pendekatan agar dapat mengenal pelanggan dan juga untuk memahami pelanggan.

 

Selanjutnya, Anda harus mengumpulkan data-data yang telah Anda miliki. Gunakan CRM untuk memusatkan data Anda. Mengapa harus CRM? Selain untuk kemudahan akses, kemudahan tim Anda dalam bekerja yang lebih efisien adalah kunci utama dari implementasi CRM. Selain itu, Anda dapat menyimpan kontak pelanggan dan prospek, Anda juga dapat mengumpulkan data baru seperti data penjualan, data prospek dan data-data lainnya untuk melengkapi data demografi dan psikografis yang Anda butuhkan untuk keperluan marketing maupun sales.

Ilustrasi (c) Unsplash.com