Return to site

Bertalenta Atau Bekerja Keras Yang Berpengaruh Pada Penjualan

Mana yang lebih penting, bakat atau kerja keras?

· Tips Sales

Pernahkah Anda membayangkan, apakah Anda harus menjadi salesperson berbakat atau yang harus bisa bekerja keras? Bahkan kedua hal ini dianggap sebagai penentu kesuksesan salesperson dalam menjual produk. Meski kedua kelebihan dari pribadi salesperson ini menjadi hal yang sangat membantu, tetapi bukan berarti Anda harus fokus pada salah satu karakter ini.

Perbedaan pekerja keras dan yang bertalenta ketika mengalami kegagalan

Bakat merupakan anugerah alami yang dimiliki oleh seseorang yang berhasil mereka asah sejak kecil hingga tumbuh menjadi orang dewasa. Tak hanya dari anugerah sejak lahir, bakat bisa mencapai titik tertingginya apabila orang tersebut bersedia belajar melalui pelatihan-pelatihan dan menambah pengalaman yang sesuai dengan bakat alaminya tersebut.

Begitu juga dengan bakat yang dimiliki oleh salesperson. Ia harus bekerja untuk menambah pengalaman dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan. Kegagalan seorang salesperson yang berbakat tidak ada hubungannya dengan bakat yang ia miliki. Hanya saja, mereka terlalu percaya, dirinya hanya perlu mengandalkan bakatnya tersebut agar ia mampu mendapatkan penjualan yang lebih baik.

Lain halnya dengan salesperson pekerja keras, dimana ia adalah salesperson yang tidak memiliki bakat alami dalam menjual tetapi ia mampu belajar. Seorang pekerja keras biasanya mendapatkan hasil karena ia mampu bekerja melampaui kemampuannya. Mengapa seorang pekerja keras mengalami kegagalan? Sama halnya dengan salesperson berbakat, ia terlalu percaya dengan kerja kerasnya dan menganggap hal-hal pendukung lain tidak begitu penting. Sehingga meskipun ia bekerja keras, ia tidak dapat mengembangkan potensi dalam dirinya untuk membantu penjualan.

Mana yang lebih penting, bakat atau kerja keras untuk meningkatkan penjualan?

Tidak ada yang lebih penting jika berbicara tentang penjualan. Bakat merupakan keahlian yang dapat Anda peroleh jika ingin menjadi orang yang ahli. Karena tidak semua bakat itu adalah bawaan lahir dari seseorang, sebagian bakat lahir karena adanya kerja keras. Kerja keras juga tidak dapat maksimal apabila salesperson enggan membuat keputusan untuk belajar.

Salesperson bisa saja bekerja keras untuk mengumpulkan banyak prospek, tetapi bagaimana prospek tersebut bisa menjadi pelanggan itu ditentukan oleh kemampuan salesperson itu sendiri. Anda bekerja keras untuk meeting dan negosiasi dengan prospek, namun tidak disertai kemampuan komunikasi yang merupakan bagian dari bakat, sama saja Anda hanya akan menghasilkan kegagalan.

Jadi, bakat dan kerja keras harus berjalan beriringan tanpa harus memfokuskan satu kemampuan. Ketika bakat dan kerja keras bersatu, tantangan-tantangan yang dapat menghambat proses penjualan dapat dengan mudah diatasi. Penjualan yang diinginkan pun akan semakin cepat terwujud dan mengurangi proses yang terlalu panjang.

Ilustrasi (c) Unsplash.com