Return to site

Smart City Part 6: Smart Water

Bagaimana mengimplementasikan smart water pada konsep Smart City

· Smart City Indonesia

Teknologi yang semakin mutakhir terus merevolusi semua industri dan berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Konsep Smart City yang sudah mulai dijalankan saat ini pun sudah mulai terlihat diberbagai sektor. Teknologi pun menjadikan air sebagai salah satu bagian penting untuk membangun Smart City.

Salah satu contoh paling sederhana sebelum kita membahas Smart Water lebih jauh adalah Advanced Metering Infrastructure yang dapat digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan. Serta meningkatkan keakuratan data tagihan pelanggan yang diterima oleh penyedia.

Kapasitas air di seluruh dunia dapat berkurang karena faktor manusia maupun faktor alam seperti pemanasan global. Jika manusia tidak dapat mengelola air dengan baik, maka bukan tidak mungkin dalam beberapa dekade kedepan manusia akan mengalami krisis air bersih yang sangat parah. Coba perhatikan data dari SWAN berikut ini:

Data ketersediaan Air berdasarkan data SWAN tahun 2014 (https://prnt.sc/h9r5d3)

Data ketersediaan Air

Implementasi Smart Water

Pada konsep Smart Water ini terdapat dua poin utama yang menjadi prioritas para pengembang.

  1. Smart Water Distribution Management
    Smart Water Distribution Management adalah merupakan infrastruktur yang diciptakan untuk mengelola semua pendistribusian air untuk seluruh warga sesuai dengan kebutuhan mereka.
  2. Smart Water Management System
    Smart Water Management System adalah sistem yang diciptakan untuk mengatur semua pendistribusian air secara otomatis dengan memanfaatkan software/hardware dan internet. Sistem ini nantinya akan menyimpan data untuk memudahkan pemerintah dalam menganalisa atau mengelola data sebagai bagian dari tindakan penanggulangan bencana seperti kebanjiran atau kekeringan.

Salah satu contoh negara yang telah menerapkan Smart Water adalah Belanda. SWAN menyebutkan bahwa 66% penduduk Belanda berada dalam ancaman bencana banjir. IBM yang merupakan perusahaan teknologi besar, mengubah sistem pengendalian banjir di Belanda dengan teknologi yang mereka miliki. Teknologi tersebut memiliki dua kemampuan utama yang diantaranya adalah:

  1.  Menganalisa data air di semua aspek seperti sensor level air, permukaan air, kualitas air, stasiun pompa air dan penguncian/pembukaan pintu bendungan.
  2. Model sistem untuk memprediksi banjir atau kekeringan berdasarkan cuaca.

Dari contoh tersebut dapat kita bayangkan betapa besar peran Smart Water management System untuk menjaga kehidupan manusia lebih baik. Manfaat-manfaat lain yang didapatkan dari Smart Water diantaranya adalah:

  1. Kerangka kerja yang memiliki standarisasi yang lebih sederhana untuk memudahkan pengelolaan air.
  2. Alur kerja lebih akurat dan terperinci.
  3. Pengelolaan data secara real-time.
  4. Penyediaan alat yang dapat mengukur efisiensi pengelolaan air.
  5. Kemampuan untuk memantau maupun melaporkan metrik pengelolaan air.
  6. Penghapusan sistem manual dalam pelaporan atau penagihan penggunaan air untuk mengurangi ketergantungan terhadap kertas.
  7. Terintegrasi dengan aplikasi smartphone yang diimplementasikan dalam platform Cloud Software as a Service untuk diakses pengelola maupun pengguna air, dan lain sebagainya.

Sistem pengelolaan air yang sering diabaikan oleh pemerintah merupakan komponen penting untuk menciptakan energi di kota-kota yang mengadopsi Smart City. Energi akan selalu menjadi penyebab tingginya pengeluaran pemerintah. Dengan memfasilitasi dan mengoptimalkan pengelolaan air, pemerintah dapat mengurangi beban pengeluaran pada sektor energi dengan memanfaatkan air.

Selain itu, tingkat kekurangan air yang sering terjadi di musim kemarau juga harus segera diakhiri agar masyarakat tidak lagi mengalami kekeringan. Pengelolaan air yang baik juga akan meningkatkan produktivitas pertanian. Karena sejatinya Smart Water tidak hanya dibutuhkan oleh kota-kota besar, tapi juga dapat dimaksimalkan untuk daerah-daerah pertanian.

Ilustrasi (c) Unsplash.com