Return to site

Testimonial Pelanggan & Potensinya Untuk Penjualan

Meminta testimonial untuk meningkatkan potensi penjualan yang lebih cepat

· Sales Strategy

Pernahkah Anda berpikir untuk melakukan pembelian dari seorang penjual online yang belum Anda kenal sebelumnya sekalipun tidak memiliki testimonial dari pelanggan sebelumnya? Seberapa besar persentase kemungkinan tersebut? Coba Anda jawab kedua pertanyaan ini sebelum mengikuti artikel ini hingga akhir.

Berdasarkan pengalaman beberapa rekan, peluang untuk melakukan pembelian dari seseorang yang tidak memiliki testimonial sama sekali adalah 4:1. Artinya, penjual yang tidak memiliki testimoni ini kehilangan tiga peluang yang sebenarnya dapat dikonversi menjadi penjualan. Serupa dalam bisnis Anda, ketika menawarkan produk kepada seorang prospek yang tidak mengenal Anda sama sekali dan tidak ada testimoni maupun rekomendasi dari rekan-rekannya, meskipun Anda sudah mendemonstrasikan produk kepada prospek selama 1-2 jam, demonstrasi tersebut akan menjadi hal yang sia-sia. Karena, akan ada keraguan dari dalam dirinya dan menimbulkan pertanyaan “apakah benar demikian jika menggunakan produk yang ditawarkan?”.

Oleh karena itu, Anda perlu meminta testimonial kepada pelanggan-pelanggan yang sudah dimiliki agar calon pelanggan mengerti bagaimana kualitas produk maupun layanan yang Anda berikan. Umumnya, perusahaan memilih dua macam testimonial dari para pelanggannya.

  1. Testimonial layanan dan produk: Testimonial ini merupakan tentang bagaimana kesan dari pelanggan terhadap kualitas produk/layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Contoh, ”Setelah menggunakan lebih dari 6 bulan, mobil ini tetap memiliki getaran dan suara yang sangat minim, sehingga membuat sangat nyaman untuk dikendarai”. Ini merupakan salah satu bentuk testimonial terhadap produk.
  2. Testimonial pengalaman pelanggan: Testimonial pengalaman pelanggan merupakan testimoni yang lebih cenderung menceritakan tentang layanan dari customer service, problem solver dan hal-hal lain yang tidak bersinggungan langsung dengan produk. Contoh, “Kemarin saya mengalami masalah pada mesin produksi yang baru digunakan satu bulan yang disebabkan oleh kesalahan operator. Ketika saya melaporkan ke customer service, tidak menunggu waktu lama tim teknisi langsung datang ke pabrik untuk memperbaiki mesin yang saya beli dan sekarang kami bisa memproduksi produk lagi, kerja tim teknisi yang sangat luar biasa”.

Dari dua macam testimoni inilah Anda akan mendapatkan kepercayaan lebih dari seorang prospek. Yang akan berakibat pada semakin cepatnya penjualan tercapai. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk tidak aktif mengumpulkan testimonial dari pelanggan-pelanggan yang Anda miliki. Dengan mencantumkan testimonial pada website atau sosial media, prospek akan lebih mudah untuk menemukan nilai dari produk Anda.

Ilustrasi (c) Unsplash.com