Return to site

4 Hal Yang Tidak Diharapkan Pelanggan Dari Penjual

Hindari hal-hal yang dibenci oleh pelanggan

4 Hal Yang Tidak Diharapkan Pelanggan Dari Penjual

Pernahkan Anda membayangkan hal-hal yang menurut Anda baik untuk pelanggan justru menjadi hal yang paling tidak diinginkan oleh pelanggan Anda? Jika belum, ini adalah saatnya Anda mulai berpikir tentang hal-hal yang tidak diinginkan oleh pelanggan Anda. Dengan ini, tentu Anda akan dapat mengatur irama penjualan Anda dengan baik. Berikut adalah hal-hal yang tidak diinginkan oleh pelanggan dari Anda:

1. Pelanggan tidak membutuhkan tantangan dari Anda

Pelanggan tentu menghadapi banyak tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Terlebih lagi bagi pelanggan Anda yang merupakan dari kalangan bisnis (B2B). Mereka tidak akan pernah menerima tantangan yang Anda berikan hanya untuk menggunakan produk Anda.

2. Pelanggan tidak membutuhkan informasi produk atau perusahaan Anda yang berlebihan

Apakah Anda memiliki website, social media atau memasarkan produk melalui brosur offline atau dari media elektronik? Jika iya, cukup itu saja yang menjadi informasi awal Anda untuk pelanggan. Anda tidak perlu menjelaskan lebih dalam lagi tentang produk atau perusahaan Anda. Mereka pastinya akan memiliki inisiatif sendiri untuk menggali informasi tentang Anda lebih dalam lagi. Cukup tunjukkan beberapa informasi produk dan biarkan pelanggan memutuskan sendiri dan mencari infonya sendiri. Karena pelanggan akan lebih suka dengan suatu yang sederhana daripada yang rumit.

3. Pelanggan tidak ingin Anda menjual

Apakah Anda pernah membaca artikel kami tentang berhenti menjual kepada prospek/pelanggan? Jika belum Anda dapat membaca lebih detail pada halaman ini. Mengapa pelanggan tidak suka jika Anda terlalu menjual produk kepada Anda? Karena sejatinya pelanggan adalah orang yang melakukan pembelian berdasarkan kebutuhan dan solusi.

Contohnya sederhana, warteg dipinggir jalan, mereka tidak perlu menjual dagangannya kepada semua orang yang lewat didepan warung. Ketika pelanggan datang, itu karena mereka membutuhkan solusi dari rasa lapar atau haus. Ketika lapar solusinya adalah makan, ketika haus solusinya adalah minum. Jadi, cukup berikan solusi untuk pelanggan, maka pelanggan akan membeli produk Anda tanpa harus “berjualan” kepada semua pelanggan.

4. Pelanggan tidak membutuhkan opini Anda

“Saya menawarkan alat masak yang dapat memasak anti gosong, harganya murah hanya Rp200.000, bisa tahan selama 10 tahun”, kira-kira dengan penawaran tersebut apakah Anda akan langsung percaya? Tentu tidak. Pelanggan tidak membutuhkan opini Anda entah tentang produk yang ditawarkan. Mereka akan lebih percaya opini dari orang lain yang pernah menggunakan produk Anda. Itulah mengapa, membangun reputasi yang baik untuk produk dan perusahaan akan sangat berpengaruh pada penjualan.

Ilustrasi (c) Pixabay.com | Pexels.com